21 Juni 2013
20 Juni 2013
Pohon setan, katanya..
“Pak..! Bimo Pak..! Bimo pingsan di
bawah pohon itu!!!” Ega teriak-teriak histeris sambil berlari mendekati rumah
Bimo.
Pak Agil terhenyak kaget, ia tak
menjawab apa-apa hanya saja langsung bangkit dan berjalan ke arah pohon itu. Ega
yang menyaksikan kejadian tadi masih shock, ia terduduk lemas di kursi teras
depan rumah Bimo.
“Ada apa Ga???” Ibu Bimo keluar dari
dalam rumah dengan muka panik.
“Anu Bu, Bimo, Bimo pingsan di bawah
pohon itu.” Nafas Ega masih tersengal.
“Apa?! Antar Ibu ke sana Ga,” pinta
Bu Bimo, ada gurat khawatir di raut wajahnya.
Ega berjalan di depan Bu Bimo,
langkahnya cepat. Pikirannya tak karuan. Ia melihat arloji yang ada di tangan
kirinya. Jam 21.05.
“Ibu kan udah sering bilang ke
kalian, kalau malam hari gak boleh berdiam diri di bawah pohon, bisa-bisa
kalian di bius setan yang ada di pohon itu. Kejadian kan sekarang,” jeals Ibu
Bimo mengingatkan kembali.
Ya, walaupun daerah ini merupakan
perkotaan di bagian selatan Bandung, tapi masyarakat disini masih percaya
dengan hal-hal berbau mitos. Salah satu mitos yang kuat beredar di sini adalah
tentang pohon itu. Bukan hanya Ibu Bimo, Ibu Ega pun sering bilang, “Kalau
malam hari jangan berdiri di bawah pohon. Nanti pingsan di bius oleh setan yang
ada di pohon itu.”
Sesampainya disana, tampak Pak Agil
telah menggontong Bimo yang masih tak sadarkan diri. Aku dan Ibu Bimo berbalik
arah, berjalan di belakang Pak Agil menuju rumah.
***
Hari itu merupakan hari terakhir
latihan sebelum acara dimulai. Bimo dan Ega sebagai senior di SMA itu, juga penanggung jawab acara pentas seni sekolah meminta
kepada semua teman-temannya untuk serius berlatih dan meluangkan waktunya lebih
lama dari latihan dihari-hari biasanya. Canda tawa mewarnai jalannya latihan,
sampai tak terasa waktu sudah malam.
“Oke, berasa udah jam 8 malam. Semuanya udah bagus kok. Sekarang teman-teman
boleh pulang. Semuanya jaga kesehatan ya.” Ucap Bimo menyemangati
teman-temannya.
Latihan
selesai dan teman-teman mereka mulai pulang satu persatu, namun Bimo dan Ega masih berkutat di tempat
latihan. Mereka masih harus menyelesaikan beberapa hal untuk pentas besok.
“Bim, kamu bawa sepeda kan?” tanya
Ega disela-sela merapikan panggung.
“Iya, kenapa?” tanya Bimo.
“Baguslah, soalnya aku gak bawa
sepeda. Entar aku nebeng ya,” pinta Ega.
“Sip..!” jawab Bimo singkat.
Tak ada suara lagi setelah
percakapan itu. Mereka larut dalam pekerjaannya masing-masing.
Label: Tips, Cerita Jombies, Cerpen, Aib Teman
Cerpen
18 Juni 2013
12 Juni 2013
Felling..
“Mau coba?” dia menyodorkan sebatang
rokok yang sudah tersulut padaku.
Aku menggeleng cepat, “Enggak ah.”
“Dikit aja, ayo!” paksanya padaku.
Aku mengambil rokok itu, mencoba
menghisapnya.
Aku terbatuk, “Udah ah! Apa enaknya
coba?” kataku sambil meletakkan rokok itu di asbak yang tergeletak di depanku.
Dia tergelak.
“Eh, udah malem ni, anterin pulang
yuk!” ajak ku kemudian.
Dia tak menjawab, hanya mengangguk
kecil.
***
“Anna gak sarapan dulu?!” tanya Mama
setengah berteriak.
Aku tak menyahut dan meneruskan
langkah menghampiri dia yang sedari tadi telah menunggu di depan gang. Dari
jauh tampak ia tersenyum.
“Pagi-pagi kok udah cemberut gitu?
Kenapa?” tanyanya beruntut saat melihat wajahku yang tertekuk.
“Nenek.” Jawabku pendek sambil mengenakan
helm.
“Nenek kamu? Kenapa?” tanyanya
penasaran.
“Udah nanti aja di kelas ceritanya.
Yuk berangkat nanti telat lagi,” ajakku kemudian.
Semenjak aku putus dengan Berta, dia
yang selalu menemaniku dan membantu aku agar bisa move on dari Berta. Dia
berhasil merubah mind set pikiranku yang menganggap bahwa tak ada orang lagi
yang sebaik Berta. Dia juga selalu bisa mengalihkan pikiranku saat aku merasa
kangen atau kehilangan akan kepergian Berta. Dia bisa meyakinkanku bahwa
semuanya akan tetap baik-baik saja selepas Berta enyah dari kehidupanku.
Aku nyaman berteman dengannya.
Setidaknya aku jadi punya teman untuk curhat, jadi punya teman untuk
jalan-jalan ke Mall sekedar menghilangkan jenuh dan jadi punya teman untuk
belajar bersama. Salah ku memang, dulu waktu pacaran dengan Berta, aku terlalu
dekat dengannya, hampir semua waktu ku habiskan bersamanya dan mengabaikan
semua teman-teman yang lain. Tak heran begitu putus dengan Berta, aku jadi
merasa benar-benar sendiri dan tak punya teman. Sampai akhirnya dia datang.
***
“Jadi Nenek kamu kenapa?” tanyanya
begitu sampai di kelas.
“Gak papa,” sahutku.
“Bohong,” ia memincingkan sebelah
matanya, menatapku tajam.
Aku menghela nafas panjang, “
Belakangan ini Nenek jadi super protektif. Setiap aku mau pergi Nenek jadi suka
nanya-nanya, mau kemana, sama siapa, pulangnya jam berapa, bla bla bla.”
“Lho wajar dong, tandanya Nenek kamu
perhatian, kenapa malah gak suka gitu?” tanyanya.
“Risih aja, dulu Nenek gak pernah
nanya-nanya gini setiap kali aku mau pergi sama Berta. Tapi sekarang? semalam
aja aku di introgasi habis-habisan pas pulang dari rumah kamu. Padahal itu
masih jam 9 kurang.” Jelasku lagi.
Label: Tips, Cerita Jombies, Cerpen, Aib Teman
Cerpen
9 Juni 2013
Tips Biar Gak Kena Marah Saat Pulang Malam
“Waah parah, udah jam berapa nih?!
Anjrit bisa-bisa gue digantung bokap begitu nyampe rumah!”
“Bah! Gak berasa udah jam 11 malem
aja. Gimana ngomongnya sama nyokap nih, aduuuh mampus gue!!”
Yap, percakapan kaya di atas udah
gak jarang lagi terlontar dari temen-temen kita yang mau pulang tengah malam
selesai bermain. Gak usah jauh-jauh, kadang gue sendiri mengalami hal itu. Sangking
seriusnya belajar kelompok di rumah temen #Eeeaa :D atau lembur kerja karna ngejar deadline bikin gue lupa waktu,
tau-tau udah jam 11 malem aja. #Ini serius. Gue emang suka lupa waktu kalo udah
megang laptop. Mau pulang takut dimarahin, gak pulang?! apalagi. Gelisah,
bingung, panik, parno semua jadi satu. Belom lagi kalo yang nyokapnya galak,
pikirannya pasti udah kemana-mana.
“Aduuh jangan-jangan nyokap gue udah
nyediain peti mati dirumah!”
“Kayaknya besok gue bakalan ngesot
ke sekolah, nih motor pasti di jabel karna gue pulang malem!”
“Apalagi bokap gue, kalo marah kepalanya
psuka keluar tanduk, belom lagi matanya berubah jadi merah. Kadang gue ragu,
sebenarnya bokap gue manusia apa siluman jadi-jadian?!”
Sebagian mungkin ada yang iri sama
temen-temen yang ngekost dan jauh dari pengawasan ortu. Mereka bisa nyantai
pulang jam berapa aja tanpa harus takut ada yang marahin. Ini gak baik sih. Sangat-sangat
gak baik. Kalo dipikir kenapa juga harus iri sama orang yang gaya hidupnya
bebas gitu? Bebas pulang malam. Apalagi kalo pulang malemnya karna nongkrong
gak jelas sambil buang-buang duit, parahnya tuh duit masih dapet minta dari
ortu. Aduuh Plis plis plis segera bertobat. Harusnya kita justru bersyukur
karna masih punya orang-orang yang peduli sama kehidupan kita.
Tapi BeTe juga gak sih kalo punya
ortu yang super protektif. Mau kesini gak boleh, pergi sama ini gak boleh,
pokoknya mau ngapa-ngapain di luar jam sekolah gak di bolehin. Semuanya harus
izin yang prosedurnya sangat amat ribet. Bayangin kalo seandainya kita lagi dapet (khusus perempuan) pas persediaan
pembalut abis, mau ke indomart buat beli pembalut tapi gak di bolehin karna udah
jam 7 malam, betapa protektifnya orang tua tipe ini. Kalo gue ada di posisi dia
yang akan gue lakukan adalah buru-buru ke tempat pak lurah, ganti akte sama KK
sekalian nama bokap dan nyokap Hohoho #AnakDurhaka Amit-amit!
Label: Tips, Cerita Jombies, Cerpen, Aib Teman
Tips
8 Juni 2013
Nanti kamu tahu, bagaimana rasanya jadi aku
Nanti
kamu baru akan tahu, kalau berada diposisi ku sekarang. Saat sedang
dekat-dekatnya dengan seseorang tiba-tiba dia datang dengan cueknya, dan kita
bukan lagi dua orang, tapi tiga.
Nanti
kamu baru akan tau, saat orang yang kamu sayang, juga disayangi oleh orang
lain, dan orang itu adalah temanmu sendiri.
Nanti
kamu baru akan tahu, saat menjadi aku yang mengetahui kalau temanmu
sendiri begitu menginginkan orang yang kita sayangi. Mencoba jadi berarti
dengan selalu ada saat kita tak bersamanya.
Nanti
kamu akan mengerti bagaimana rasanya jadi aku, saat temanmu tak lagi melihat
kita sebagai temannya, karna ternyata dia lebih ingin memiliki apa yang aku
miliki.
Label: Tips, Cerita Jombies, Cerpen, Aib Teman
Cerita Jombies
7 Juni 2013
5 Juni 2013
UMI
Hallo
semua..
Pada pertemuan kali ini kita akan
membahas tentang kata “UMI”. Baiklah apa yang ada dipikiran kalian ketika
mendengar kata UMI..? Orang nya gendut, pake jubah panjang, terus jilbab
kedodoran melambai indah sampai dengkul? atau ibu-ibu yang udah punya anak
banyak, yang bungsu umurnya 5 tahun, yang keempat baru kelas 3 SD, yg ketiga
lagi mau Ulangan Umum di SMA, trus yang kedua baru aja mau wisuda tapi
gara-gara nilai UTS gak keluar karna salah ngisi LJK trus wisudanya di tunda
tahun depan dan kehidupannya berbau agama-agama gitu? Ya kurang lebih gitulah
gambaran kata UMI yang melintas dipikaran ku.
Nah, gak tau kenapa akhir-akhir ini
aku dipanggil “UMI” sama anak-anak Jombies. Iya UMI!!! Sangat gak enak sekali
bukan di dengarnya. Okelah kalo aku udah tua, atau okelah kalo seandainya
penampilan aku menggambarkan sosok UMI itu. Tapi ini??? enggak pemirsaah! Ya
Tuhaan..! masa orang kaya aku dipanggil UMI?! Sekarang mari kita lihat gambar
di bawah ini:
Label: Tips, Cerita Jombies, Cerpen, Aib Teman
Cerita Jombies
4 Juni 2013
1 Juni 2013
Tips Ujian
Baiklah, sebagai kakak kelas yang
baik dan berhati luhur, kita mau bagi-bagi Tips Ujian nih buat adek-adek
SMA/SMU/SMK/SMP/MA/MTs yang mau Ujian. Baca baik-baik beberapa tips di bawah
ini:
Masuk
ruangan UN dgn penuh keyakinan kamu bisa. Duduk. Tapi jangan bersandar pada
kursi, bersandarlah pada Tuhan.
Pastikan
yang kamu terima benar-benar paket Soal, bukan paket nasi Mekdonal.
Lingkari
jawaban yang kamu anggap benar memakai pensil. Pensil yg dianjurkan: pensil 2B.
Pensil yang tidak dianjurkan: pensil alis.
Jawab
soal dengan setepatnya. Jawaban yang tidak dianjurkan: 'Cuma Tuhan yg tau',
'Kasih tau gak eaaa', 'Beri aku waktu berpikir'.
Jika
kamu tidak belajar, lingkarilah pada jawaban A semua. Setidaknya kamu tidak akan dapat
nilai 0.
Label: Tips, Cerita Jombies, Cerpen, Aib Teman
Tips