Oke, kesempatan kali ini aku mau
sedikit berbagi atau mungkin lebih tepatnya mengutarakan pendapat tentang
sinetron di Indonesia dan Serial drama di korea sana. Setelah beberapa hari
kemarin cukup memperhatikan tentang serial drama korea yang sering dibicarakan
orang-orang di sosmed, ternyata bener
kata mereka, hati-hati menonton Drama Korea karena sekali dapet feelnya bisa
keterusan. Di luar negeri bahkan ada korean addict yang mengurung dirinya di
kamar berhari-hari untuk menonton serial Korea sampai tuntas, sinting. Tetapi
memang itulah kenyataannya, drama korea itu benar-benar mengaduk-aduk hati para
penontonnya dengan cerita yang tidak monoton, akting yang alamiah, perilaku
yang tak lebay, romantisme yang pas, dan soundtrack maknyus yang dibuat dengan
serius.
Memang, kita juga punya produk
serial yang gak jauh beda sama drama korea yaitu Sinetron alias Sinema
Elektronik. Tetapi belakangan Sinetron ini banyak diperbincangkan di dunia maya
karena kualitasnya yang rendah walaupun
didukung artis papan atas. Memang tidak semua sinetron itu buruk kualitasnya,
dulu aku pernah mendapati beberapa sinetron yang sarat dengan pesan moral dan aku
selalu tertarik untuk mengikutinya, tetapi belakangan ini sangat sulit untuk
mencari yang sejenis. Mau tahu mengapa aku katakan kualitas Sinetron jauh lebih
buruk dari Korea, inilah beberapa perbandingannya: