“Tujuuuh”
“Siaaaaap!!!”
“Isi
peluru!”
“Tembaaaak!”
Iya! Gak tau kenapa tiba-tiba malam
ini keinget waktu outbond di bogor dulu, 23-12-2012. Gak ingin menyia-nyiakan
ingatan langsung aja aku posting di BLOG ini. Sebelumnya aku udah cerita
gimana lika-liku perjalanan Jombies menuju ke bogor, kota hujan disini.
“Apaaaahh! Hari gini gak tau apa itu
Outbond??”
Baiklah sebelum jauh cerita tentang
asyik,seru dan burungnya pengalaman outbond kita, terlebih dahalu kita jelasin
makna dan tujuan dari outbond. Setelah melakukan googling ditemukanlah makna
dari outbond itu. Jadi Outbond adalah sebuah kegiatan yang dilakukan di alam
terbuka (Outdoor) dengan melakukan beberapa simulasi permainan baik secara individu maupun
perkelompok. Tujuannya ialah untuk meningkatkan kebersamaan dan kekompakan team
(Team Building).
Banyak banget permainan yang udah
disiapkan panitia buat kita. Hebatnya gak
ada satupun permainan yang garing, semuanya seru. Dan ini dia beberapa
permainan yang seru itu:
1. PIPA
BOCOR
Diawali dengan permainan pipa bocor. Permainan ini
melibatkan air. Terpaksa kita basah-basahan lagi padahal waktu itu baru aja
mandi. Tujuan dari permainan ini adalah berlatih mengatasi berbagai masalah.
Sedangkan alat yang diperlukan meliputi pipa bocor, ember dan bola pimpong.
Dalam permainan ini kita diminta
untuk mengeluarkan bola pimpong yang ada di dalam pipa itu. Nah si itu bola mau
keluar kalo airnya penuh. Jadi mau gak mau kita harus gantian ngusung air dari
sebuah danau yang jaraknya cukup jauh dari letak pipa itu menggunakan sebuah ember,
yang bikin tambah ribet si itu pipa pada bolong-bolong. Nyusahin banget kan?! Waktu
itu kita sepakat yang ngambil air pertama kali anak cowok, dan tugas kita
adalah nyumpelin itu pipa yang bolong pake jari. Awalnya semua bolongan bisa
ketutup tapi seiring bertambahnya volume air maka bolongan yang harus di sumpel
pun bukan Cuma yang di bawah tapi yang di atas juga.
“Eeh ituu ituu yang atas tutup buuu
riim..!”
“Ditutup pake apa? Ini jari udah
kepake semua!!!!”
“Pake lidah buuu, pake lidaaahh”
Kita mulai mutar otak, kira-kira
benda apa yang bisa kita pake buat nutupin ni bolongan. Masa iya harus pake
upil. Akhirnya anak cowok dapet ide, iyes! Pake baju. Mereka mulai buka baju
dan mengikatnya ke pipa itu. Merembas sih tapi agak mendinganlah. Tak berapa
lama itu bola pun muncul. Yeaaaaayy! kita bersorak dan ikutan buka baju. *Eeeh
2. SHIFTING
PAIL
“Nciii,
ka kiri saalit!!”
“Ya
ya ya terus luruuss!!! Kade teh nurul rada di tarik!!!”
Dalam
permainan ini panitia telah menyediakan tali yang saling terikat, dimana tengah
dari tali itu berbentuk lingkaran yang akan diletakan ember. Sedangkan setiap
ujung dari tali itu diikatkan pada tubuh kita dengan posisi tali harus
merentang agar ember terangkat. Nah ember itu di isi dengan air yang kemudian
harus kita angkut ke garis finish. Ketentuannya adalah orang yang tubuhnya udah
di ikat tali tidak boleh melihat ember tersebut. Mereka akan berjalan
membelakangi ember. Ada satu orang yang mengarahkan jalan mereka sampai garis
finish.
3. PIPE
LINE
Inti dari permainan ini adalah memindahkan bola dari
Start ke sebuah tempat yang disediakan dengan alat bantu masing-masing satu
pipa yang telah di belah jadi dua, dengan jalur/jalan yang telah ditentukan.
Untuk sampai ke finish, mereka harus saling menyambung. Orang pertama, setelah
bolanya mengalir ke pipa orang kedua, harus berlari ke ujung untuk menjadi
orang terakhir sambungan pipa, dan seterusnya sampai finish. Paham gak gimana
maksudnya? Gak paham ya? Coba baca terus berkali-kali sampe paham.
4. STICK
BERGOYANG
Naah permainan ini hampir sama kaya shifting
pail. Ada tali-tali yang ujungnya di ikat kepinggang dan orang yang pinggangnya
di ikat sama tali harus berdiri membelakangi. Bedanya bukan ember yang kita
angkat, tapi stick kecil. Bentuknya kaya tusuk gigi gitu cuma ini agak gedean. Tugas
kita adalah memasukan si itu stick ke sebuah botol. Satu-satunya orang yang
boleh melihat stick tersebut adalah pemandu. Kebetulan waktu itu aku yang
kebagian jadi pemandu. Alhasil aku harus teriak-teriak menunjukan arah ke
setiap orang biar si stick itu bisa masuk dengan mulus ke botol.
“Yud,
ke kiri 3 langkah!!!”
“Ikoohh,maju
setengah meter!!
“Yang
lain diemm jangan ada yang gerak!!!!!
“Wiii
agak jongkok sedikit, ya ya stop di posisi itu!!!”
“Naik
lagi Wii naik lagi..!!!
“Jongkokan
dikit Wiii ya ya ya naik lagi sedikit!!”
Waktu itu tali yang paling berpengaruh ke
pergerakan itu stick adalah tali yang melingkar di pinggang dwi, otomatis Dwi
yang paling banyak di atur. Dan setelah permainan ini Dwi di vonis sakit Encok
stadium 4 -__- #AmitAmit
5. FOLDING
CARPET
Sampailah
kita dipermainan yang benar-benar menguras otak dan tenaga. Gimana enggak,
dipermainan ini tersedia sebuah karpet yang ukurannya 1 meter persegi. Awalnya kita
ngira itu karpet bisa terbang kaya di Tv Tv gitu ternyata enggak! Kemudian kita
(dembilan orang) disuruh naik ke karpet itu. Yang satunya sebagai komando boleh
memberi arahan tanpa naik ke karpet.
“Aeeh
pak gak muatlah, bentar ya saya ambil karpet yang ukurannya lebih besar dulu di
tenda” kata aciel protes. Kemudian aciel pun di makan panitian tersebut.
Dan
tugas kita selanjutnya adalah harus membalikkan karpet yang kita injak ini. Kita
diminta bekerja sama dalam menemukan cara dan kemudian membalik karpet tersebut.
Larangannya orang-orang yang berada di atas karpet tersebut tidak boleh turun
ataupun menyentuh tanah. Benar-benar membingungkan bukan?
Awalnya
kita berdiri menggunakan kaki satu,harapan agar muat dan gak ada kaki yang
menyentuh tanah. Dan memang muat, tapi masalah timbul saat kita harus
membalikkan karpet tersebut. Iya! Kita mulai melipat karpet alhasil karpet
semakin mengecil dan semakin gak ada lahan yang bisa kita injak kecuali kaki
teman sendiri. Saat karpet mulai terlipat setengah kita pun ambruk dan jatuh
saling menindih satu sama lain karna kehilangan keseimbangan. Kita mulai lagi
dari awal. Komando mulai berpendapat. Oh iya, komando kita kali ini ikoh.
“Sok
kaya tadi, diri pakai kaki satu, tapi sekarang pelukan jadi kalo kehilangan
keseimbangan bisa pegangan ke yang lain.”
Kita
pun menurut. Kita naik ke karpet pakai kaki satu terus saling berpelukan. Sumpah
waktu itu bener-bener gak peduli mau cowok mau cewek yang penting pelukan dan
pegangan erat.
“Sok
lipat karpetnyaaa!! Itu yang di belakang pegangan yang kencang biar gak jatuh.”
Teriak sang komando memberi arahan.
Mulai
terlipat memang, tapi kita masih bingung gimana cara membalikkanya.
“Huaaaa
ieu kumaha ieu!!
“Aduuhh
kami teu kuat coo kami teu kuaatt”
Dan
akhirnyaa..
“BRUUUK..!!
Kita jatuh lagi. Ahahaha
Akhirnya
setelah konsultasi ke pak Mario Teguh kita pun dapat ide. Idenya adalah, sang
komando kali ini di ganti oleh yudi, berbaring menelungkup di tanah sebelah
karpet. Orang yang bobotnya di bawah 40 beralih tidak menginjak karpet, tapi
menginjak yudi. Iyaa yudi. Dan Aciel digendong oleh ikoh, dengan demikian
kapasitas karpet berkurang, dan kita bisa melipat kemudian membalikkan karpet
itu dengan AGAK mudah. Yeay! Mission Complete. Malamnya kita mijetin yudi
rame-rame sebagai tanda minta maaf dan terimakasih. Hehe
Nah
itu tadi pengalaman kita saat outbound di bogor desember lalu. Selain permainan
yang kita sebutin di atas ada juga permainan Tembak, Flying Fox, Everybody
Stand Up, Stick Estafet etc. Rasanya kepanjangan kalo harus di jabarkan satu
per satu disini. Bisa-bisa ini BLOG berubah jadi Buku Panduan Outbond. Dan buat
temen-temen yang mau berbagi kisah tentang pengalaman outbond bisa di share di
kolom komentar di bawah ini. See you J
4 komentar:
dua kali outbond clanaku mesti sobek..
#parah..
celananya pengen ikutan outbond juga kali :D
malah gak mau ikut mungkin...
hehehe..
oh, lain kali kalo mau outbond pake sarung aja, dijamin deh gak bakal sobek :D
Posting Komentar