Ini bukan cerita tentang X-men,
sekelompok mutan yang didirikan dan dipimpin oleh Profesor X dengan kelebihan
yang dimiliki masing-masing anggotanya untuk melawan Brotherhood dan
menyelamatkan manusia. Bukan cerita tentang Grup Idol JKT48 yang sukses dengan
lagu Heavy Rotationnya yang jadi
soundtrack iklan Pocari Sweat sehingga bisa mempengahruhi ribuan fans mereka
untuk turut mengonsumsi minuman ion tersebut.
Ini juga bukan cerita tentang Detektif
kecil yang rajin dan ulet ngutek-ngutek kasus sehingga walaupun mereka masih SD
tapi mampu membantu Conan dan polisi menyelesaikan kasus-kasus yang mereka
hadapi. Enggak, cerita aku dan teman-teman ini nggak sehebat itu.
Ini cerita orang biasa yang hanya
punya dua lobang hidung dan satu jidat, sangat sederhana sekali bukan, tapi semuanya
jadi gila dan parah karna hadirnya orang-orang ubnormal dihidupku. Orang-orang
ini nggak pernah kehabisan bahan obrolan, ada aja yang di obrolin. Topik utama
disetiap pertemuan adalah mimpi.
“Nanti kalo udah sukses aku mau
bikin kampus ah, namanya U-J (Universitas Jombies). Mata kuliahnya nggak usah
aneh-aneh. Seputar cara make up sama pose foto yang memikat “ Aciel mulai berceloteh.
Hiii.. nggak kebayang mau jadi apa
bangsa negara ini kalo sampe ada kampus semacam itu.
“Nah, nanti aku yang bikin perumnya,
namanya Perum Indah Damai Jombies, di depan perum sekalian ku buka mini market,
namanya Jombiesmart. Keren kaan..” Makhluk satu ini emang terobsesi banget
pengen jadi bos minimarket. Mungkin karna pacarnya yang sekarang jadi manager
di salah satu atau salah dua Indiamart di kota Tasik ini kali ya.. ckckck
Dan anehnya disetiap cerita selalu
berakhir dengan gelak tawa sambil guling-guling, nepok-nepok perut, padahal
cerita itu tergolong biasa-biasa aja dan udah berulang kali di omongin. Andai
kata nggak ada yang bisa di obrolin lagi, ujung-ujungnya paling ngebully diri
sendiri. Dengan sangat begonya ngebuka aib masing-masing buat diketawain sama
orang banyak. Paraaah..
Aku dan mereka ini mahasiswa-mahasiswa
yang tergolong nggak pinter-pinter amat tapi juga nggak bego-bego amatlah,
pasalnya aku masih bisa bedain mana korek kuping dan mana tusuk gigi. Kecuali
kalo lagi kepepet, kuping kerasa gatel saat makan misalnya, aku suka kalap
nyamber benda yang rada mirip-mirp gitu sama korek kuping, tapi ternyata itu
tusuk gigi, nggak lama kemudian aku di gotong ke Rumah Sakit karna pendarahan
di kuping.
Ya, ini cuma cerita makhluk biasa
yang merasa dirinya terjerumus di kampus yang salah. Gimana nggak, dari bayi
sampe lulus SMA kemarin, aku udah niat mantep dalam kepala yang paling dalem
pengen nerusin kuliah ke jurusan jurnalistik, karna hobby dan cintaku sama bulu
tangkis. Tapi ooh tapi, Allah menakdirkanku mendarat di kampus berbasik
tekhnologi. Entahlah, mungkin Allah menakdirkan aku jari seorang hacker atau
jadi perakit bom jitu di masa depan.
Jadilah setiap kali dosen nerangin
pelajaran di depan, kerjaanku malah nulis, foto-foto, nulis, poto-foto, nulis
foto-foto kaya gitu terus sampe kiamat kubra. Anehnya, saat akhir semester satu
kemarin IP ku buagus lho Cyiin.. nyaris coum laude atau apalah itu. Yang
kerjaannya nyatet sampe tangan pada encok dan mata katarak aja kalah nilainya
sama aku. Hahaha memang Allah itu Maha Pengasih ya..
Berawal dari kerja kelompok Bahasa
Inggris, nanti lebih intimnya aku bahas
di depan, Allah mempertemukanku sama orang yang awalnyaku anggap
biasa-biasa aja. Mata mereka dua, nggak ada yang satu apalagi tiga, jalannya
juga pada pake kaki, nggak ada yang pake mata kaya yang suka diucapin sama
artis-artis di FTV. Misal:
Opening, ada tukang sapu kandang
kunang-kunang nabrak cewek cantik yang turun dari kapal selam, terus mereka
tabrakan. Si cewek marah.
“Hei!!! Kalo jalan pake mata
dong!!!”
Si tukang sapu kandang
kunang-kunangpun sekarat karna kaget, kemudian jalan pake mata, dengan posisi
kepala di bawah dan kaki di atas.
Kadang aku bingung, ini yang nulis
scriptnya yang mabok apa artisnya yang salah baca?!
Oke, lupakan masalah FTV. Waktu itu
aku baru kenal sama Bu Rym. Sisanya aku nggak kenal, cuma tau nama aja. Dari
sini, kita jadi sering kumpul bareng. Makin lama makin deket karna ternyata
kita emang satu otak dan satu paham.
Dan dari sinilah semua cerita-cerita
itu berawal..
0 komentar:
Posting Komentar