Sakit hati? Aku yakin bukan kali ini
saja kamu merasakannya, dulu, sebelum kamu bertemu denganku, kamu juga pernah
merasakannya, pasti. Tapi lihat! kamu masih bisa bertahan sampai saat ini
bukan? sampai akhirnya kamu bertemu denganku dan duduk bersama ku disni. Sudah
sayang, tak guna kamu simpan. Sudah, biar dan lepas semuanya.
Kamu tahu? setiap kali kamu berkeluh
seperti ini, kamu bukan hanya saja sedang bercerita padaku, tapi kamu juga
sedang mengenangnya, tanpa kamu sadar ingatanmu semakin lekat dan hatimu
semakin terluka.
Kamu tahu? setiap kali sedang berkesah
seperti ini, bukan hanya kamu yang merasa sakit, tapi aku juga. Aku merasakan
lebih darimu. Bagaimana tidak, aku disini, di depanmu, tapi tak mampu menjemput
ingatanmu yang masih tertinggal di belakang sana. Aku disini, melihatmu
kelelahan menahan sakit, tapi bahkan, mengobatimu saja aku tak mampu.
Kamu memintaku tetap disini,
mendengarkanmu berkeluh. Kamu bilang “Kuatkan aku, kuatkan aku.” Kamu juga
memintaku untuk membantumu melupakannya. Aku menurutinya, ku dengarkan semua
keluhmu, aku rawat lukamu, tapi pada akhirnya justru kamu yang merobeknya (lagi)
dengan kembali bercerita tentangnya, jadi aku bisa apa?
Sudah
sayang, biar dan lepas semuanya. Berkalipun kamu meminta penyejuk dariku, aku
hanya mampu berbicara. Semua kunci dan obat sesungguhnya ada di tanganmu. Kamu
bukannya tak bisa mengobati lukamu, hanya saja kamu tak ingin, atau mungkin
belum ingin.
Ingat saat dulu kamu begitu mersa
jatuh dan terpuruk sebelum ini, apa yang kamu lakukan? Ya, bertahan dan
mengikhlaskannya. Karna saat melepaskan bukan tentang melupakannya, tapi
bagaimana kita mengikhlaskannya. Memang tak mudah sayang, tapi aku tahu, pada
akhirnya kamu akan bisa bangkit lagi.
Saat ini, kamu hanya perlu bertahan,
merawat lukamu dan menyembuhkannya. Jika memang dia benar-benar membuatmu jatuh
seperti ini, harusnya kamu jangan
biarkan hatimu semakin jatuh karna kamu yang lemah. Kamu harus kuat dan menunjukan
padanya, bahwa kamu akan baik-baik saja sepeninggalannya. Kamu akan tersenyum
dan berbahagia kembali, dan itu tanpa dia.
0 komentar:
Posting Komentar